Senin, 27 Agustus 2012

National Basketball League Indonesia

 - Liga basket tertinggi di Tanah Air tak lama lagi akan kembali bergulir. Preseason Tournament Speedy National Basketball League (NBL) 2012-2013 diselenggarakan di DBL Arena Surabaya, 13-21 Oktober mendatang.

Babak Preseason ini sendiri berlangsung lebih mundur dari biasanya. Dalam dua tahun sebelumnya, ajang pemanasan ini digelar di bulan Juli.

“Pergeseran ini dilakukan mengingat bergesernya jadwal Ramadan serta Pekan Olahraga Nasional di bulan September. Tapi tahun ini sebenarnya justru menjadi jadwal yang ideal, yang selama ini kami harapkan. Karena Preseason bisa lebih dekat dengan musim reguler, menjadi ajang pemanasan yang sebenarnya,” jelas Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia sekaligus commissioner NBL Indonesia.

Tim Surabaya sekaligus juara bertahan Preseason, CLS Knights Good Day akan mengawali turnamen melawan juara bertahan NBL Indonesia, Satria Muda Britama Jakarta.

Format turnamen masih menggunakan sistem setengah kompetisi. Dua belas tim terbagi dalam dua grup. Sesuai tradisi, pembagian grup berdasarkan format 'ular' yang mengacu pada peringkat tim di musim sebelumnya.

Grup A dihuni Satria Muda Britama Jakarta, Garuda Bandung, CLS Knights Good Day Surabaya, Bimasakti Nikko Steel Malang, Pacific Caesar Surabaya, dan NSH GMC Riau.

Sementara grup B diisi Dell Aspac Jakarta, Pelita Jaya Esia Jakarta, Hangtuah Sumsel IM, Stadium Jakarta, Comfort Mobile BSC Jakarta, dan Satya Wacana Angsapura Salatiga.

Duel pembuka, antara CLS Knights dan Satria Muda pun disambut antusias. Pelatih Satria Muda, Octaviarro 'Ocky' Romely Tamtelahitu menyebut ajang itu sebagai ujian awal. Timnya punya target jelas, yakni menjuarai Preseason Tournament.

“Para pemain SM sudah terbiasa menghadapi tekanan berat di pertandingan pembuka. Laga itu akan menjadi ujian kesiapan mereka, berupaya merebut kembali gelar juara Preseason Tournament,” ujarnya.

Sementara itu, CLS akan mencoba menunjukkan permainan barunya di laga pembuka tersebut. Tim itu punya pelatih baru asal Filipina, Edward Vergiere, yang akrab dipanggil dengan sebutan Coach Dong.

“Saat ini saya masih beradaptasi dengan gaya permainan tim-tim di Indonesia. Saya mengenal Satria Muda. Mereka punya pemain dengan materi juara. Tapi saya yakin pemain kami punya motivasi tinggi untuk mempertahankan gelar Preseason Tournament di hadapan publik sendiri,” paparnya. (nbl/kny) (http://www.bola.net/basket/cls-knights-vs-satria-muda-laga-pembuka-preseason-nbl-d476f4.html)


Eks Bintang NBA Puaskan Penggemar Basket Indonesia



 - Empat eks bintang NBA menghibur penggemar basket nasional dengan berkolaborasi bersama pemain dalam negeri di ajang Flexi NBL Indonesia feat. USA Pro Ball Alumni di Bandung kemarin (27/6).

PT DBL Indonesia selaku penyelenggara menghadirkan empat bintang NBA seperti Jason Williams, Vin Baker, Ricky Pierce, dan Duane Causwell yang berkolaborasi dengan dua tim NBL All-Star di C-Tra Arena.

Jason Williams yang dijuluki White Chocolate, adalah pebasket yang mempunyai gaya akrobatik dan pernah memikat dunia saat membela Sacramento Kings. Pria berusia 36 tahun tersebut pernah merasakan gelar juara bersama Miami Heat pada 2006 dan baru berhenti bermain dari NBA pada 2011 lalu.

Bintang besar lainnya yang bergabung adalah Vin Baker. Mantan pemain Seattle Supersonics itu pernah masuk ke dalam jajaran NBA All-Star empat kali berturut-turut dari 1995-1998. Center dengan tinggi 211 cm tersebut menjadi bagian dari tim nasional Amerika Serikat yang meraih medali emas di Olimpiade Sydney 2000.

Sedangkan Ricky Pierce masuk NBA All-Star pada 1991 saat membela Seattle Supersonics dan terpilih sebagai NBA Sixth Man of The Year.

Melengkapi barisan USA Pro Ball Alumni adalah center Duane Causwell, yang pernah berkiprah di NBA selama 12 tahun bersama Sacramento Kings dan Miami Heat.

Williams bersama Causwell bergabung dengan tim merah All-Star NBL yang diperkuat antara lain oleh Faisal Julius Achmad (Satria Muda), Dimaz Muharri (CLS Knights), Vamiga Michel (Satria Muda), dan Agustinus Indrajaya (CLS Knights), serta Wan Amran (Garuda Bandung) sebagai pelatih.

Sedangkan Pearce dan Baker berkolaborasi dengan tim biru yang diperkuat antara lain oleh Kelly Purwanto (Pelita Jaya), Andy 'Batam' Poedjakesuma (Pelita Jaya), Mario Gerungan (Aspac), dan Richardo Uneputty (Comfort Mobile BSC), serta sebagai pelatih adalah Rastafari Horongbala (Pelita Jaya).

Williams yang menjadi bintang pertandingan langsung membuat penonton di C-Tra Arena bersorak ketika melesakkan tembakan tiga angka di pada awal kuarter. Di kesempatan selanjutnya, elbow pass Williams diselesaikan dengan apik oleh Dimaz Muharri dengan sebuah lay-up.

Tim merah yang unggul di tiga kuarter pertama, harus kewalahan menembus benteng pertahanan tim biru yang dijaga oleh Baker di kuarter terakhir. Dalam 'perang bintang' selama empat puluh menit tersebut, tim biru akhirnya keluar menjadi juara dengan skor 67-63.

"Senang sekali bisa bermain bersama alumni NBA apalagi bersama Jason Williams yang merupakan idola saya," kata Kelly Purwanto yang bermain untuk tim Biru. "Dia mempunyai umpan dan kemampuan dribble yang sangat bagus."

Sementara itu, pebasket CLS Knights Dimaz Muharri yang tampil cukup kompak dengan Williams mengaku kagum dengan performa para alumni NBA yang masih tangguh walaupun sudah pensiun dari dunia bola basket profesional.

"Kita harus memperhatikan gerakan Jason Williams. Walaupun dia sedang tidak melihat kita, dia tetap bisa memberi umpan yang bagus dan tidak bisa diprediksi," kata Dimaz. "Ketika mendapat elbow pass, saya juga tidak mau kalah dan berusaha menyelesaikan umpan tersebut dengan gaya."

Baker pun mengaku senang bisa berlaga dengan para bintang bola basket Indonesia tersebut. "Permainan yang sangat menyenangkan, para fans dan para pemain di sini sangat hebat. Saya ingin bisa bermain lagi di sini di kesempatan mendatang," kata Baker.

"Percayalah kalian bisa bermain di NBA. Kuncinya adalah latihan yang keras dan rutin. Maka kalian akan mendapatkan kesempatan itu," lanjut Baker.

Sependapat dengan Baker, Williams juga mengaku ingin tampil kembali di Indonesia. "Tetaplah berlatih keras. Saya akan senang bisa kembali lagi ke sini."

Flexi National Basketball League (NBL) Indonesia All-Star 2012 feat. USA Pro Ball Alumni akan mengunjungi Surabaya dan digelar di DBL Arena, Sabtu (30/6) mendatang. (ant/kny) (http://www.bola.net/basket/eks-bintang-nba-puaskan-penggemar-basket-indonesia-367309.html)

Legenda Basket Tanah Air Reuni di NBL All-Star
 - Sejumlah legenda bola basket pada era Kobatama dan Indonesian Basketball League (IBL) kembali ke lapangan untuk menghibur para penggemarnya dalam laga Indonesian Legends Game yang berlangsung di C-Tra Arena, Bandung, Rabu (27/6).

Mantan superstar bola basket itu, antara lain Andre Tiara (eks Garuda Bandung), Riko Hantono (eks Aspac Jakarta), Charlie Affandy (eks CLS Surabaya), dan mantan pemain bintang lainnya.

"Senang sekali bisa kembali berkumpul dengan mereka. Setelah sekian lama vakum, kami bisa kembali merasakan atmosfer sebuah pertandingan yang dikelola secara profesional. Kami saling tukar kenangan masa lalu," kata Riko setelah pertandingan.

"Laga ini membangkitkan kenangan saat saya masih berkompetisi di level tertinggi basket di Indonesia," kata pemain yang memutuskan untuk pensiun pada tahun 2009 itu.

Riko bermain untuk Tim Merah yang diperkuat Charlie, Kiki Susilo, Andre dan Filix Bendatu. Sementara itu, Tim Biru diperkuat oleh Romy Tanaka, Anang Sulistyawan, M. Rifki dan Saut Lambok Johnson.

"Kompetisi bola basket profesional yang sekarang sudah berada di jalur yang benar. Saya optimistis jalurnya akan semakin berkembang. Banyak manfaat yang akan diperoleh pemain ketika mengikuti kompetisi dengan kemasan seperti ini. Tinggal kesejahteraan pemain diperhatikan," lanjut Riko.

Mantan pemain Aspac A. F. Rinaldo juga mengaku senang bisa reuni dengan teman-teman seangkatannya. "Senang sekali bisa bernostalgia dengan teman-teman lama. Sudah lama sekali, sejak 2009 saya tidak bermain dalam game seperti ini," kata Rinaldo yang mengaku gerakan-gerakannya sedikit kaku. "Dengan ini, kami bisa mengenalkan kembali bintang-bintang lama basket nasional kepada para generasi muda."

Hal serupa juga diungkapkan oleh Saut Lambok Jonson. "Waktu di ruang ganti, sudah lama saya tidak merasakan hal seperti ini. Pertandingan tadi bisa menjadi pemicu pebasket nasional sekarang untuk meningkatkan prestasinya," kata mantan bintang Aspac tersebut.

Dua puluh pemain legenda tersebut mengiringi laga utama yang akan menampilkan kolaborasi para mantan bintang NBA, seperti Jason Williams, Vin Baker, Ricky Pierce dan Duane Causwell dengan tim Red dan Blue NBL All-Star.

Sebelum laga legenda bola basket nasional, penonton yang memadati C-Tra Arena Bandung disajikan dengan kompetisi Three Point Shootout yang menampilkan pebasket Pelita Jaya Jakarta Andy 'Batam' Poedjakesuma sebagai pencetak skor terbanyak dengan 16 poin mengalahkan pemain Stadium Jakarta Merio Ferdiansyah di tempat kedua dengan 13 poin.

Setelah selama empat puluh menit reuni di lapangan, Tim Merah legenda basket nasional keluar sebagai juara mengalahkan Tim Biru dengan skor 64-46. (ant/kny) (http://www.bola.net/basket/legenda-basket-tanah-air-reuni-di-nbl-all-star-34018a.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar